MAKALAH summber belajar sebagai komponen media pembelajaran”



KATA PENGANTAR


Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat tuhan yang maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-nya sehingga penyusunan tugas ini dapat diselesaika tepat pada waktunya. Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah media pengajaran dengan judul sunber belajar sebagai komponen media pembelajaran
Dalam penyelesaian penulisan laporan ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari pihak,maka tidak berlebihan kiranya pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih, demikianlah makalah ini disusun semoga bermafaat, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan.


                                                                                Penyusun


                                                                                                        Kelompok IV















BAB 1
Pendahuluan

     I.  Latar Belakang
    Pentingnya sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran tidak bisa kita pungkiri lagi. Akan tetapi, sumber-sumber belajar yang ada di sekolah dan lembaga pendidikan lain selama ini, umumnya belum dikelola dan dimaanfaatkan secara maksimal.
    Padahal, Sumber belajar merupakan komponen sistem pembelajaran yang merupakan sumber-sumber belajar yang dirancang terlebih dahulu dalam proses desain atau pemilihan dan pemanfaatan, dan dikombinasikan menjadi sistem pembelajaran yang lengkap untuk mewujudkan terlaksananya proses belajar yang bertujuan dan terkontrol.

II. Rumusan Masalah
A. Apa Pengertian dan Klasifikasi Sumber Belajar ?
B. Apa saja Komponen dan Faktor Sumber Belajar ?
C. Bagaimana Pemilihan Sumber Belajar ?
D. Apa saja Manfaat Sumber Belajar ?















BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Belajar
Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respons berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur, yang dapat diamati adalah stimulus dan respons, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respons) harus dapat diamati dan diukur.

2.      Pengertian Sumber Belajar
Proses belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam diri peserta didik sesuai dengan perkembangannya dan lingkungannya. Peserta didik seharusnya tidak hanya belajar dari guru atau pendidik saja, tetapi dapat pula belajar dengan berbagai sumber belajar yang tersedia di lingkungannya. Oleh karena itu sumber belajar adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan peserta didik belajar secara individual.
Begitulah mau tidak mau sebagai guru harus mengakui bahwa mereka bukan satu-satunya sunber belajar. Kalau kita pakai istilah Proses Belajar Mengajar atau kegiatan belajar mengajar hendaklah diartikan bahwa proses belajar dalam diri siswa terjadi baik karena ada yang secara langsung mengajar (guru, pembimbing) ataupun secara tidak langsung. Pada yang terakhir ini siswa secara aktif berinteraksi dengan media atau sumber belajar yang lain. Guru hanyalah satu dari begitu banyak sumber belajar yang dapat membantu siswa belajar.
Arif S. Sadiman (1989) berpendapat bahwa, segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan atau memudahkan terjadinya proses belajar disebut sebgai sumber belajar.
Wallington (1970) dalam bukunya Job in Intructional Media Study, menyatakan bahwa peran utama sumber belajar adalah membawa atau menyalurkan stimulus dan informasi kepada siswa. Dengan demikian maka untuk mempermudah klasifikasi sumber belajar itu kita dapat mengajukan pertanyaan seperti “apa, siapa, di mana, dan bagaimana”.

3.      Klasifikasi Sumber Belajar
                              a.Pesan (message)
Informasi harus disalurkan oleh komponen lain berbentuk ide, fakta pengertian atau data. Contoh; bahan-bahan pelajaran, cerita rakyat, dongeng, nasihat dan sebagainya.
b. Manusia (people)
Orang yang menyimpan informasi atau menyalurkannya. Tidak termasuk yang menjalankan fungsi pengembangan dan pengelolaan sumber belajar. Contoh; guru, aktor, siswa, pembicara, pemain. Tidak termasuk tim teknisi, tim kurikulum.
                             c.Bahan (materials)
Sesuatu, bisa disebut media/software yang mengandung pesan untuk disajikan melalui pemakaian alat. Contoh; film, slide, tape, buku, gambar, dan sebagainya.
                             d. Peralatan (device)
Sesuatu, bisa disebut media (hardware) yang menyalurkan pesan untuk disajikan yang ada di dalam software. Contoh; TV, kamera, papan tulis, dan sebagainya.
                            e. Teknik atau metode (technique)
Prosedur yang disiapkan dalam mempergunakan bahan pelajaran, peralatan, situasi, dan orang untuk menyampaikan pesan. Contoh; ceramah, diskusi, simulasi, belajar mandiri, dn sebagainya.
                            f.  Lingkungan (setting)
Situasi sekitar dimana pesan disalurkan atau ditransmisikan. Contoh; ruangan kelas, studio, aula, dan sebagainya.

4.      Tujuan Sumber Belajar
Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang bertujuan agar dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru. Dengan demikian maka tujuan sumber belajar juga diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.
Menurut segi pengembangannya, sumber belajar ada dua macam, yaitu:
                                 a.   Learning Resources by design (sumber belajar yang dirancang  sengaja dipergunakan untuk keperluan pengajaran, atau setelah diadakan seleksi).
                                 b.   Learning Resources by utilitarian (sumber belajar yang tidak dirancang untuk kepentingan tujuan belajar/pengajaran), yaitu segala macam sumber belajar (lingkungan) yang ada disekeliling sekolah dimanfaatkan guna memudahkan peserta didik yang sedang belajar. Sifatnya insidental/seketika. Misalnya tokoh, pahlawan, masjid, pasar dan sebagainya.
Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila sumber belajar diorganisir melalui satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak maka tempat atau lingkungan alam sekitar, benda, orang, dan atau buku hanya sekedar tempat, benda, orang atau buku yang tidak ada artinya apa-apa.
Tempat, benda, orang, bahan, buku, peristiwa dan fakta tidak akan menjadi sumber belajar yang bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila tidak diorganisasi melalui satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak,  maka tempat atau lingkungan alam sekitar, benda, orang, dan atau buku hanya sekedar tempat, benda, orang atau buku yang tidak bermakna apa-apa.
5.      Fungsi Sumber Belajar
Sumber belajar memiliki fungsi:
                   a. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan:
1)      Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik.
2)       Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
                          b. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara:
1)       Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional
2)      Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
                    c .Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran, dengan cara:
1)      Perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis.
2)       Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
                     d. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
1)         Meningkatkan kemampuan sumber belajar
2)      Penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
                    e. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
1)      Mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit;
2)      Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
                    f. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.
Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan dan arti penting sumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa
.
6.      Manfaat Sumber Belajar
Dengan memasukan sumber belajar secara terencana, maka suatu kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien, dalam usaha pencapaiannya tujuan intruksional. Sebab sumber belajar sebagai komponen penting dalam proses belajar mengajar mempunyai manfaat cukup besar.
Manfaat sumber belajar tersebut antara lain :
                             a.   Memberi pengalaman belajar secara langsung dan konkrit kepada peserta didik, misalnya: karya wisata ke obyek seperti museum, kebun binatang, majalah, dan sebagainya.
                            b. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dukunjungi atau dilihat, secara langsung dan konkrit. Misalnya: denah, sketsa, foto, film, majalah, dan sebagainya.
                           c.   Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas, misalnya: buku tes, foto, film, narasumber, majalah, dan sebagainya.
                         d.    Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru, misalnya: buku bacaan, ensiklopedia, majalah, dan sebagainya.
                         e.    Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (terhadap instruksional) baik dalam lingkup makro (misalnya: belajar sistem jarak jauh melalui modul) maupun makro pengaturan ruang yang menarik, simulasi, penggunaan film.
                        f.      Dapat memberi motivasi yang positif apabila diatur dan diperencanakan permanfaaatannya secara tepat.
                       g.     Dapat merangsang untuk berfikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut. Misalnya: buku teks, buku bacaan, film, dan lain-lainnya yang mengandung daya penaluran sehingga dapat merangsang peserta didik untuk berfikir, menganalisis dan berkembang lanjut.

7.      Pusat Sumber Belajar
Secara sederhana bila kita urai Pusat Sumber Belajar (PSB) adalah tempat atau lembaga dimana berbagai sumber belajar diorganisasikan ke dalam sistem pembelajaran guna memenuhi kebutuhan belajar siswa dan kebutuhan mengajar guru. Dengan demikian Pusat Sumber Belajar akan menjadi sistem pendukung dalam pencapaian tujuan atau kompetensi pembelajaran. Adanya kata diorganisasikan, ini memberi penegasan bahwa Pusat Sumber Belajar berbeda dengan Sumber Belajar. Oleh karena itu, tempat kumpulan sumber belajar belum dapat disebut Pusat Sumber belajar.
Bila kita mengutip pendapat F. Persifal dan H. Elington, pusat sumber belajar adalah tempat atau bangunan yang dirancang secara khusus untuk tujuan menyimpan, merawat, mengembangkan, dan memanfaatkan berbagai sumber belajar, baik untuk kebutuhan belajar secara individual maupun kelompok. Oleh karena itu Ricard N. Tuker (1979), menyebutnya sebagai media center. Tempat atau departemen yang memberikan fasilitas pendidikan, pelatihan dan pengenalan melalui berbagai media, serta pemberian layanan penunjang pembelajaran, mulai dari sirkulasi peralatan audio-visual, penyajian program-progran video, pembuatan katalog, sampai kepada pemanfaatan sumber-sumber belajar lainnya. Tidak mengherankan bila Pusat Sumber Belajar berkembang menjadi suatu lembaga yang profesioanal dalam menunjang pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Merril dan Drop (1977), yang mendefinisikan Pusat Sumber Belajar sebagai suatu kegiatan yang terorganisir yang terdiri dari Direktur, staf, peralatan dan bahan-bahan pembelajaran yang ditempatkan dalam satu lokasi serta mempunyai satu atau lebih fasilitas khusus untuk perencanaan, produksi, penyajian, dan pengembangan yang berhubungan dengan kurikulum dan pengajaran pada suatu universitas atau sekolah.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat digambarkan bahwa PSB sebagai bagian integral dalam sistem pembelajaran terus berkembang baik dari segi sarana dan prasarana yang dimilikinya sampai kepada fungsi-fungsinya dalam mencapai tujuan atau kompetensi pembelajaran. Peterson (1977), mengambarkan PSB sebagai lembaga yang terdiri dari, pengem-bangan sistem instruksional, perpustakaan, ruangan belajar non-tradisional, serta pelayanan audio-visual, peralatan, dan kegiatan produksi media.







                                          BAB III
KESIMPULAN

Association Educational Communication and Technology (AECT)  menguraikan bahwa sumber belajar meliputi: pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan. Komponen-komponen sumber belajar yang digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar dapat dibedakan dengan dengan cara yaitu dilihat dari keberadaan sumber belajar yang direncanakan dan dimanfaatkan.
Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang bertujuan agar dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum.
Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang bertujuan agar dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum.
Secara sederhana bila kita urai Pusat Sumber Belajar (PSB) adalah tempat atau lembaga dimana berbagai sumber belajar diorganisasikan ke dalam sistem pembelajaran guna memenuhi kebutuhan belajar siswa dan kebutuhan mengajar guru. Dengan demikian Pusat Sumber Belajar akan menjadi sistem pendukung dalam pencapaian tujuan atau kompetensi pembelajaran.













DAFTAR PUSTAKA


            Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Amplikasinya. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sadiman, Arief S.  Dkk. 1986. Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya). Jakarta: CV. Rajawali
Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2003. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Susilana, Rudi & Cepi Riyana. 2008. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Sample Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.