MAKALAH KOMPONEN KURIKULUM PAI DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF SERTA TUJUAN, JENIS DAN FAKTOR PENGEMBANGANYA


MAKALAH
KOMPONEN KURIKULUM PAI
DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF SERTA TUJUAN, JENIS DAN FAKTOR PENGEMBANGANYA


stai (1).jpeg
 



















DI SUSUN OLEH
KELOMPOK II
EDI IRAWAN
AMYNARSIH
ENI HARTATI
IIN ASMARANI
REZA MARIA
SARMAWATI
ANI MAIMANAH

DOSEN PEMBIMBING
YULIAN MUKHNI,M.Pd

MATA KULIAH
PENGEMBANGAN KURIKULUM

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)  BATURAJA
OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN
2018


KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Evaluasi Pendidikan dengan judul “ Taksonomi Tujauan Pembelajaran “ ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Drs.Dadang Nurdin,M.Pd.i selaku Dosen mata kuliah pengembangan system evaluasi PAI yang telah memberikan tugas ini.            
 Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita tentang pengklasifikasian tujuan pembelajaran. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari apa yang telah harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga penelitian ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.


                                                                                         PENULIS


                                                                                    KELOMPOK IV








BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan yang sesuai prosedur pendidikan itu sendiri.
Evaluasi berasal dari kata evaluation (bahasa inggris). Kata tersebut diserap ke dalam perbendaharaan istilah bahasa Indonesia dengan tujuan mempertahankan kaya aslinya dengan sedikit penyesuaian lafal Indonesia menjadi “evaluasi”. Istilah “penilaian” merupakan kata benda dari nilai.
Suchman (1961 dalam Anderson) memandangevaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.
Dalam evaluasi selalu mengandung proses. Proses evaluasi harus tepat terhadap tipe tujuan yang biasanya dinyatakan dalam bahasa perilaku. Dikarenakan tidak semua perilaku dapat dinyatakan dengan alat evaluasi yang sama, maka evaluasi menjadi salah satu hal yang sulit dan menantang, yang harus disadari oleh para guru.
Istilah taksonomi Bloom menjadi sangat familiar dalam materi evaluasi atau penilaian pendidikan. Bloom dan Krathwohl telah memberikan banyak inspirasi kepada banyak orang yang melahirkan taksonomi lain. Secara garis besar, Bloom bersama kawan- kawan merumuskan tujuan- tujuan pendidikan pada 3 tingkatan, kategori tingkah laku yang masih verbal, perluasan kategori menjadi sederetan tujuan dan tingkah laku konkret yang terdiri dari tugas- tugas (taks) dalam pertanyaan- pertanyaan sebagai ujian dan butir- butir soal. Dalam proses perkembangannya taksonomi Bloom mengalami revisi.
Uraian di atas menjadi latar belakang penulis dalam membuat makalah penilaian berdasarkan revisi taksonomi Bloom.
B. RumusanMasalah
Rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut:
1.       defenisi Taksonomi
2.      devinisi penilaian
3.      taksonomi hasil belajar


BAB II
PEMBAHASAN
TAKSONOMI TUJUAN PENILAIAN
A.    Pengertian Taksonomi
Definisi Taksonomi
Taksonomi berasal dari bahasa Yunani “tassein” yang berarti untuk mengklasifikasi, dan “nomos” yang berarti aturan. Suatu pengklasifikasian atau pengelompokan yang disusun berdasarkan ciri-ciri tertentu. Klasifikasi berhirarki dari sesuatu, atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Klasifikasi bidang ilmu, kaidah, dan prinsip yang meliputi pengklasifikasian objek. Taksonomi adalah klasifikasi atas dasar hirarkhi  dilakukan menurut tingkatan yaitu dimulai dari tingkatan yang mudah sampai dengan tingkatan yang rumit, dan dari tingkatan yang sempit sampai dengan tingkatan yang lebih luas atau sebaliknya. Model taksonomi Bloom merupakan salah satu pengembangan teori kognitif, yang biasa sering dikaitkan dengan persoalan dalam merumuskan tujuan pembelajaran dan masalah standar evaluasi atau pengukuran hasil belajar sebagai pengembangan sebuah kurikulum. Taksonomi Bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan. Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya.

B.  Defenisi Penilaian
Secara umum penilaian atau evaluasi adalah suatu proses sistematik untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan efisiensi suatu program. Salah satu yang menjadi masalah utama di dalam penilaian adalah pengukuran hasil belajar. Pengukuran tersebut merupakan landasan yang terpenting di dalam penilain pembelajaran. Hanya penilaian yang berdasar pada hasil pengukuran yang dapat dipercaya sehingga dapat dijadiakan landasan yang kuat bagi pengambilan keputusan atau kebijakan tentang pembelajaran (Sidin, 2012).
Evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan sesudah tercapai. Definisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua otang ahli, yakni Cronbach dan Stufflebeam. Definisi tersebut adalah bahwa proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapainya, tetapi digunakan untuk membuat keputusan (Arikunto, 2005).
Kellough dan Kellough (Rasyid, 2007) mengidentifikasi tujuan penilaian adalah untuk:
 (1) membantu belajar siswa,
(2) mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan,
(3) menilai efektivitas strategi pengajaran,
 (4) menilai dan meningkatkan efektivitas program kurikulum,
 (5) menilai dan meningkatkan efektivitas pengajaran,
(6) menyediakan data yang membantu dalam membuat keputusan,
 (7) komunikasi dan melibatkan orang tua siswa.

C. Taksonomi Hasil Belajar
Sebagaimana dijelaskan pada bagain sebelumnya, tujuan mempunyai peran yang asangat penting dalam evaluasi; selain merupakan ‘kriteria’ tujuan juga dapat menjadi acuan yang mengarahkan prosedur dan penilaian[6].
Taksonomi ini pada dasarnya adalah taksonomi tujuan pendidikan, yang menggunakan pendekatan psikologik, yakni dimensi psikologik apa yang berubah pada peserta didik setelah ia memperoleh pendidikan itu. Taksonomi ini dikenal dengan taksonomi Blomm’s, karena pencetus ide ini adalah Banyamin S. Bloom, walupun tidak semua domain dikembangkan olehnya[7].
a.      Taksonomi hasil belajar kognitif
Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam kawasan kognisi. Prosesbelajar yang melibatkan kognisi meliputi kegiatan sejak dari penerimaan stimulus eksternal oleh sensori, penyimpanan, dan pengolahan dalam otak menjadi informasi hingga pemanggilan kembali informasi ketika diperlukan untuk menyelesaikan masalah.
Blomm membagi dan menyusun secara hirarkhis tingkat hasil belajar kognitif mulai dari yang palinng rendah dan sederhana yaitu hafalan sampai yang paling tinggi dan kompleks yaitu evaluasi. Makin tinggi tingkat maka makin kompleks dan penguasaan suatu tingkat mempersyaratkan penguasaan tingkat sebelumnya. Enam tingkat itu adalah hafalan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisi (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6).
1)      Kemampuan menghafal (knowledge) merupakan kemampuan kognitif yang paling rendah. Kemampuan ini merupakan kemampuan memanggil kembali fakta yang disimpan dalam otak digunakan untuk merespon suatu masalah.
2)      Kemampuan pemahaman (chomprehension) adalah kemampuan melihat fakta dengan fakta. Menghafal fakta saja tidak lagi cukup karena pemahaman menuntut akan fakta dan hubungannya.
3)      Kemampuan penerapan (application) adalah kemampuan kognitif untuk memahami aturan, hukum, rumus dan sebagainya dan menggunakan untuk memecahkan masalah.
4)      Kemampuan analisis (analysis) adalah kemampuan memahami sesuatu dengan menguraikannya ke dalam unsur-unsur.
5)      Kemampuan sintesis (syinthesis) adalah kemampuan memahami dengan mengorganisasikan bagian-bagian ke dalam kesatuan.
6)      Kemampuan evaluasi (evaluation) adalah kemampuan membuat penilaian dan mengambil keputusan dari hasil penilainnya[8]. Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk membuat keputusan penilaian (value judgment) terhadap suatu hal seperti pernyataan, laporan penelitian, dan sebagainya untuk tujuan tertentu[9].
b.      Taksonomi hasil belajar efektif
Ranah efektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi[10].
Seperti yang dikutip oleh Dr. Purwanto, M.pd, dari beberapa buku, taksonomi hasil belajar efektif dikemukakan oleh Krathwolh. Krathwohl membagi hasil belajar efektif menjadi lima tingkat yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi dan internalisasi. Hasil belajar disusun secara hirarkhis mulai dari tingkat yang paling rendah dan sederhana hingga tingkat yang paling tinggi dan kompleks.
1)      Penerimaan (receiving) atau menaruh perhatian (attending) adalah kesediaan menerima rangsang dengan memberikan perhatian kepada rangsangan yang diperhatikan olehnya.
2)      Partisipasi atau merespon (responding) adalah kesediaan memberikan respons dengan berpartisipasi. Pada tingkat ini siwa tidak hanya memberikan perhatian kepada rangsangan tapi juga berpartisipasi dalam kegiatan meneriama rangsangan.
3)      Penilaian atau penentuan sikap (valuing) adalah kesediaan untuk menentukan nilai dari rangsangan tersebut.
4)      Organisasi adalah kesediaan mengorganisasi nilai-nilai yang dipilihnya untuk menjadi pedoman yang mantap dalam perilaku.
5)      Internalisasi nilai atau karakter (charactericzation) adalah menjadikan nilai-nilai yang dioraganisasikan untuk tidak hanya menjadi pedoman perilaku tetapi juga menjadi bagian dari pribadi dalam perilaku sehari-hari[11].
c.       Taksonomi hasil belajar psikomotorik
Tujuan-tujuan pendidikan yang berkaitan dengan gerak fisik yang manipulatif dikategorikan dalam ranah psikomotor[12].
Hasil belajar tingkat yang lebih tinggi hanya dapat dicapai apabila siswa telah menguasai hasil belajar yang lebih rendah. Namun, taksomoni yang paling banyak digunakan adalah taksonomi hasil belajar psikomotorik dari Simpson (Winkel, 1996: 249-250; Gronlund, 1990: 510) yang mengklasifikasikan hasil belajar psikomotorik menjadi enam: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan biasa, gerakan kompleks, dan kreativitas[13].
1)      Persepsi (perception) adalah kemampuan hasil belajar psikomotorik yang paling rendah. Persepsi adalah kemampuan membedakan suatu gejala dengan gejala lain[14]. Sub-ranah pertama psikomororik ini merujuk pada penggunakan organ-organ indrawi peserta didik untuk mendapatkan ‘gambaran’ atau ‘kunci’ yang dapat membimbing gerak atau aktifitas motorik[15].
2)      Kesiapan (set) adalah kemampuan menempatkan diri untuk memulai suatu gerakan.
3)      Gerakan terbimbing (guided response) adalah kemampuan melakukan  gerakan meniru model yang disontohkan.
4)      Gerakan terbiasa (menchanism) kemampuan melakukan gerkaan tanpa ada model contoh. Kemampuan dicapai karena latihan berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan.
5)      Gerakan kompleks (adaptation) adalah kemampuan melakukan serangkaian gerakan dengan cara, urutan dan irama yan tepat.
6)      Kreativitas (origination) adalah kemampuan menciptakan gerakan-gerakan baru yang tidak ada sebelumnya atau mengkombinasikan gerakan-gerakan yang ada menjadi kombinasi gerakan baru yang orisinil[16].


BAB III
KESIMPULAN
Definisi Taksonomi
Taksonomi berasal dari bahasa Yunani “tassein” yang berarti untuk mengklasifikasi, dan “nomos” yang berarti aturan. Suatu pengklasifikasian atau pengelompokan yang disusun berdasarkan ciri-ciri tertentu. Klasifikasi berhirarki dari sesuatu, atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Klasifikasi bidang ilmu, kaidah, dan prinsip yang meliputi pengklasifikasian objek. Taksonomi adalah klasifikasi atas dasar hirarkhi  dilakukan menurut tingkatan yaitu dimulai dari tingkatan yang mudah sampai dengan tingkatan yang rumit, dan dari tingkatan yang sempit sampai dengan tingkatan yang lebih luas atau sebaliknya. Model taksonomi Bloom merupakan salah satu pengembangan teori kognitif, yang biasa sering dikaitkan dengan persoalan dalam merumuskan tujuan pembelajaran dan masalah standar evaluasi atau pengukuran hasil belajar sebagai pengembangan
Secara umum penilaian atau evaluasi adalah suatu proses sistematik untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan efisiensi suatu program. Salah satu yang menjadi masalah utama di dalam penilaian adalah pengukuran hasil belajar. Pengukuran tersebut merupakan landasan yang terpenting di dalam penilain pembelajaran. Hanya penilaian yang berdasar pada hasil pengukuran yang dapat dipercaya sehingga dapat dijadiakan landasan yang kuat bagi pengambilan keputusan atau kebijakan tentang pembelajaran (Sidin, 2012).














DAFTAR PUSTAKA

Ali, Siddin dan Khaeruddin. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Makassar: Badan Penerbit UNM.

Anderson, L. W., Krathwohl, D. R., Airasian, P. W., Cruikshank, K. A., Mayer, R. E., Pintrich, P. R., et al. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, andAssissing: A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman.

Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi ke 2). Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Mayer,R.E.(2002).ATaxonomyforComputer-BasedAssessmentofProbleSolving.ComputersinHumanBehavior.

Rasyid, Harun Mansyur. 2007. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CP. Wacana Prima.




Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Sample Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.