contoh teks acara walimatul ursy

contoh teks acara walimatul ursy

di dalam setiap acara resmi tentu ada yang susunan acara yang harus di persiapkan dengan matang,demi tercapainya kesuksesan pada acara tersebut.biasanya di dalam acara resmi agar supaya acara tersebut berjalan dengan baik dan berjalan secara sistematik maka di perlukan MC/pembawa acara.

tidak beda dengan acara walimatul ursy atau resepsi pernikahan,agar acara berjalan secara sistematik maka acara tersebut membutuhkan seorang MC/Pembawa acara yang profesional dengan mengunakan bahasa yang sopan,indah ,dan mudah di pahami.






اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَاَلَمِيْنَ . وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَي أُمُوْرِا لدُّ نْيَا وَا لدِّ يْنٍ , وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَي أَشْرَفِ الأَنْبِيِاء وَا لْمُرْسَلِيْنَ   وَعَلَيْ آ لِهٍ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ , أ مّابَعْدُ

Kepada Almukarom poro ngalim ulama,tokoh agama,penyuluh agama,sesepuh binisepuh tokoh masyarakat,tokoh adat serta tokoh pemuda fihadal qoryah wabilkhusus fihadal walimah
Kepada yang terhormad pengombyong pengantin putra serta keluarga besar Bapak katimin dan ibu...................................yang semoga slalu rahmati Alloh SWT.
Kepada yang terhormad kelurga Besar  bapak muji dan ibu khotijah  selaku shohibul hajat
Dan yang ter istimewa kedua calon mempelai yakni LENI AGUSTINA BINTI BAPAK MUJI dan DEDY ARIYANTO BIN BAPAK KATIMIN semoga nantinya menjadi kelurga yang sakinah,mawaadah dan warahmah amin ya Robbal alamin.
HADIRIN TAMU UNDANGAN YANG DI MULIAKAN ALLOH
Yang pertama dan yang paling utama marilah kita menghaturkan rasa syukur kita kehadirat Alloh SWT.Biqouli ALLHAMDULILLAHIROBBIL NGALAMIN.yang telah memberi kita kinikmatan yang tak terhingga,rohmad,nikmad,hidayah serta kesempatan,sehingganya pada pagi hari ini kita dapat bermuajahah,bersilaturrahmi di kediaman bapak MUJI ini dalam acara walimatul ursi  dengan keadaan sehat wal’afiat.
Selatjutnya sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan keharibaan junjungan kita yakni nabi yang agung,nabi yang mulia  Nabi yang penuh syafaat di yaumul kiyamah, NAbi Muhamad SAW. Beserta keluarganya,shohabatnya serta selurah pengikutnya. Dan semoga kita semua tergolong sebagai umat yang mendapat syafaatnya kelak di yaumul kiyamah amin amin yarobal alamin.
HADIRIN TAMU UNDANGAN YANG BERBAHAGIA
Pada pagi yang berbahagia ini kita berkumpul di sini menjadi saksi akad nikah serta walimatul ursy,pernikahan LENI AGUSTINA BINTI BAPAK MUJI dan DEDY ARIYANTO BIN BAPAK KATIMIN dan marilah kita ikuti beberapa susunan acara penting yang telah tersusun sebagai berikut:
Acara pertama       : pembukaan
Acara kedua            ;pembacaan ayat  ayat suci Al Qur’an
Acara ketiga            ; Acara inti. pelaksanaan ijab dan kobul atau akad nikah.
Acara ke empat      :sambutan Sambutan
Sambutan pertama :sambutan dari pihak mempelai putra
Sambutan kedua    :sambutan dari pihak mempelai wanita
Acara ke lima           :penutup / Doa
HADIRIN TAMU UNDANGAN YANG BERBAHAGIA
Marilah kita ikuti acara yang pertama yakni acara pembukaan,dengan mengharap rido Alloh semoga acara kita lancar tanpa ada halangan dari awal hingga ahir,marilah acara kita ini kita buka dengan bacaan umul Qur’an .LI RIHDO ILLAH WAFISYAFANGATI ROSULILLAH ALFATIKHAH
HADIRIN TAMU UNDANGAN YANG BERBAHAGIA
Acara selanjutnya pembacaan ayat ayat suci Al qur an,yang akan di bacakan oleh yang terhormad Bapak SUSANTO .kepada beliau waktu kami haturkan.
SHODEKOLLOH HALNGADIM ..3X..Maha benar Alloh dengan segala firmaNya
Acara yang ke tiga Acara inti yakni ijab qobul, yang akan di pimpim langsung oleh Beliau yang terhormad bapak...................................... selaku bapak ............................................. .........................................................,kepada beliau yang terhormad bapak ...................................... waktu kami HATURKAN
................................................................................
HADIRIN TAMU UNDANGAN YANG BERBAHAGIA
Demikian acara inti yakni acara ijab dan kobul,telah terlaksana dengan lancar. Dan kini kedua mempelai telah resmi menjadi sepasang suami istri,semoga mendapat rohmad dari Alloh dan menjadi keluarga sakinah mawaddah dan warahmah AMIN AMIN YAROBBAL ALAMIN.
Memasuki acara yang ke empat,sambutan sambutan
          SAMBUTAN YANG PERTAMA,SAMBUTAN PENYERAHAN DARI PIHAK MEMPELAI PUTRA dalam hal ini akan di wakili yang terhormad bapak...................................kepada yang terhormad bapak .........................................  waktu kami haturkan
 ........................................................................................
Demikianlah tadi sambutan penyerahan dari pihak mempelai putra,di sampaikan terima kasih.dan  tentulah kiranya mempelai putri dan keluarga dapat mengerti dan menerimanya dengan tangan terbuka dan hati yang gembira.
SAMBUTAN YANG KE DUA SAMBUTAN DARI PIHAK MEMPELAI WANITA dalam hal ini akan di sampaikan yang terhormad bapak ...................................kepada beliau waktu kami persilahkan.
................................................................................

Di ucapkan banyak terima kasih.
Bapak ibu hadirin yang di rohmati Alloh.
Demikianlah telah kita dengarkan bersama sambutan serah terima dari ke dua belah pihak mempelai,semoga kedua mempelai dan keluarga memdapat rohmad dari Alloh SWT,FIDDINI WALAKHIROH AMIN..
BAPAK IBU HADIRIN HADIROH
Sebagai acara penutup akan di isi dengan doa bersama,yang akan di kholifai oleh beliau yang terhormad bapak ..........................................
Kepda yang terhormad bapak .......................................waktu kami HATURKAN
......................................................................................................
Bapak ibu hadirin yang di rohmati Alloh.
Dengan melafadkan Allhamdullillah karna telah usainya rangkain acara walimatul ursy pernikahan yakni LENI AGUSTINA BINTI BAPAK MUJI dan DEDY ARIYANTO BIN BAPAK KATIMIN yang terlaksana degan hikmah,lancar dan tiada halangan.
Dan di sini saya sebagai MUKOSIMUL AUKOD menyadari banyak kekurangan dan kekilafan oleh sebab itu kepada Alloh mohon magfiroh kepada bapak ibu hadirin mohon maaf yang sebesar besarnya.
AKHIRUKALAM WABILLATAUFIKWALHIDAYAH WASSALAMUALAIKUM WAROHMATULLOHIWABAROKATUH.


             

Share:

contoh makalah sosiologi pendidikan

contoh makalah sosiologi pendidikan

rekan rekan maha siswa yang terhormad,apakah anda sedang mendapat tugas dari dosen anda untuk mengerjakan tugas makalah tentang sosiologi pendidikan,tidak usah bingung ,berikut contoh makalah sosiologi pendidikan......

                                     KATA PENGANTAR

Basmillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillahirobil’alamin, puji syukur penyusun panjatkan kehadirat ilahirobi,karena denga izin-Nya akhirnya penyusun dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan judul “PENDIDIKAN DAN HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK”karya tulis ini disusun sebagai salah satu syarat penilaian untuk memenuhi tugas pembelajaran Sosiologi Pendidikan.
Penyusun menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna karena masih banyak terdapatnya kekurangan dan kesalan dalam berbagai hal, sehingga penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun bagi perbaikan di masa yang akan datang.
Dalam menyelesaikan karya tulis ini penyusun mendapatkan bantuan berupa bimbingan, nasehat dan motipasi dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak.
Semoga Allah SWT memberikan pahala yang berlipat ganda kepada semua pihak yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan karya tulis ini. Penulis berharap makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi pembaca, agama dan perkembangan ilmu pengetahuan di negri kita tercinta.

Baturaja ,20  Maret  2018

Kelompok IV









BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Pendidikan di sekolah bukan hanya ditentukan oleh usaha murid secara individual atau berkat interaksi murid dan guru dalam proses belajar mengajar, bisa juga oleh interaksi antar lingkungan kelompok sosialnya, anak itu brbeda-beda bukan karena hanya beda bakat dan pembawaannyaakan tetapi karena pengaruh lingkungan sosial yang berlainan. Ia datang kesekolah dengan membawa kebudayaan rumah tangganya, yang mempunyai corak tertentu yang bergantung antara pada golongan atau setatus sosial, kesukuan, agama nilai-nilai dan aspirasi orang tua nya. Di sekolah anak memilih teman, kelompok atau kliknya pada duatu sat mempemgaruhi tingkah lakunya.
Anak selanjutnya di pengaruhi oleh kepala sekolah dan guru, yang masing-masing mempunyai kepribadian sendiri-sendiri antara ain terbentuk ts berbgai golongan sosia dari mana ia berasal dan orang-orang pilihannya sebgai teman kelompoknya bergaul,
Kepribadian guru mempengaruhi suasna kela, kebebasan yng dinikmati anak dalam mengelurkan buah pikirannya dan mengembngkan kreativitasnya atau prkembangan dan ketrbatasan yang di alaminya dalam perkembangan pribadinya. Guru juga terbatas dalam kebebasanya menurut pribadi kepala sekolah dalam sikpnya terhadap atasannya.
Pendidikan sendiri dapat dipandang senbagai sosialisasi yang terjadi dalam interaksi sosial. Maka karena itu sudah sewajarnya seorang pendidik berusaha menganalisis lapangan pendidikan dari segi sosiologi, mengenai hubungan antar-manusiawidalam keluarga di sekolah, di luar sekolah, dalam masyarakat dan sosial-soaial sistemnya.

  1. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini agar dapat merubah sudut pandang kita terhadap prasangka dan bagaimana cara kita menyikapi prasangka yang ada yang menjadi hubungan pandidikan antar-kelompok dan dengan ini bisa menciptakan kemakmuran serta kerukunan di antara umat manusia.

  1. Ruang Lingkup Masalah

Di dalam pembahasan materi tentang pendidikan dan hubungan antar-kelompok oleh karena itu sekiranya perlu adanya pembatasan-pembatasan dalam ruang lingkup masalah yaitu sekitar pendidikan dan hubungan antar kelompok disekolah






  1. Perumusan Masalah

Setelah penulis meninjau dan menela’ah dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada maka penulis untuk menjawabanya meninjau dari aspek-aspek berikut :



  1. PRASANGKA DALAM HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK

Prasangka sebagai sesuatu yang di pelajari
Prasangka sebagai alat mencapai tujuan praktis
Prasangka sebagai aspek pribadi
Pendekatan multi dimensional
  1. PENDIDIKAN UMUM DAN HUBUNGAN ANTAR-KELOMPOK
  2. STRUKTUR HUBUNGAN ANTAR-KELOMPOK DI SEKOLAH
  3. USAHA MEMPERBAIKI HUBUNGAN ANTAR KELOOMPOK DI SEKOLAH
  4. EFEKTIVITAS PENDIDIKAN ANTAR-GOLONGAN
  5. EFEKTIVITAS PENNDIDIKAN
  6. DASAR-DASAR BAGI PENDIDIKAN ANTAR-GOLONGAN
























  
BAB II

PENDIDIKAN DAN HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK

  1. PRASANGKA DALAM HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK

Bemacam-macamteori telah dikemukakan untuk menjelaskan gejala prasangka. Penjelasan paling dahulu ialah prasangka sebagai suatu yang “wajar” yang dengan sendirinya timbul bila terjadi hubungan antara dua kelompok yang berlainan. Perasaan itulah menimbulkan etnosentrisme yaitu prasangka loyalitas terhadap kelompok sendiri dan rasa bermusuhan terhadap semua yang mengancam rasa kekompakan itu.
Apa yang dimaksud dengan “kesamaan” dalam kelompok tidak selalu jelas, sering yang dijadikan ciri kesamaan atau ketidak samaan hal-hal yang secara visual sangan menonjol seperti warna kulit. Perbedaan kebudayan juga tidak mem berikan penjelasan yang memuaskan tentang prasangka.
Dalam kelompok yang sama terdapat perbedaan-perbedaan andividu. Sebaliknya antar dua kelompok berbeda terdapat rasa perdsahabatan yang mendalam. Adapula kelompok-kelompok yang tidak menunjukan rasa prasangka terhadap bangsa lain, seperti halnya di kalangan suku-suku premitif. Teori lain yang di ungkapkan oleh Dollard ialah adanya insting agresi pada manusia. Freud menggunakan istilah “insting mati” yaitu rasa benci yang universal pada seseorang. Menurut Dolard setiap anak dalam kebudayaan mengalami frustasi karena tidak diizinkan melakukan sesuka hatinya. Frustasi ini menimbulkan kecenderungan agresi dalam hidup selanjutnya.

  1. Prasangka sebagai sesuatu yang di pelajari

Teori ini memadang prasangka sebagai hasil proses belajar seperti halnya dengan sikap-sikap lain yang terdapat pada manusia. Sikap senang atau tidak senang terhadap glongan lain adalah hasil pengalaman pribadi yang berlangsung lama atau berdasarkan pengalaman traumatis. Tapi prasangka tidak selalu timbul karena pengalaman pribadi akan tetapi sering atas pengaruh sikap yang pada umumnya terdapat dalam lingkungan khususnya di rumah dan sekolah.

  1. Prasangka sebagai alat mencapai tujuan praktis

Alasan ini mudah di pahami. Golongan dominan ingin menyingkirkan golongan minoritas dari dunia persaingan. Pada zaman “gold rush” di kali fornia (± 1850) orang cina sangat di hargai sebagai warga negara yang rajin, tertib, hemat, dan patuh akan peraturan, dapat menyesuaikan diri dengan keadaan dan pujia-pujian lainnya karena mereka melakukan pekerjaan membantu pekerjaan pencari emas dengan usaha



membut sepatu, menjahit pakaian, membuka restoran dan lain sebagainya. Setelah ternyata pekerjaan mencari emas tidak menguntungkan banyak orang, mereka mencarinafkahnya dengan pekerjaan yang telah diambil orang cina. Maka orang cina sekarang menjadi saingan dalam bidang ekonomi dengan perubahan maka berubah pula lah pendapatan orang cina kemudian mereka cap sebagai orang yang membentuk lelompok-kelompok tersendiri, misalkan dari masyarakat umumnya , licik, suka mebentuk perkumpulan-perkumpulan rahasia yang membahayakan, yang mengirim emas kenegara leluhurnya, menyelundupkan candu, menyebarkan prostitusi dan perjudian. Oleh karena itu kalifornia harus diamankan terhadap bahaya negara mongol!.
Perubahan yang radikal ini tidak di sebabkan oleh pengruh struktur penduduk, tidak disebabkan oleh pengalaman pribadi yang baru, tidak dengan timbulnya sifat agresif orang kulit putih, tidak pula di sebabkan kesadaran instinktif atas kesaman kelompok sendiri. Tapi semua itu karena perubahan strutur ekonomi. Ada pula mencari harga diri pribadi pada prasangka, pada umumnya orang tidak mau terang-terangan mengakui bahwa ia berprasangka dan biasanya mencari perlindungan di belakang alesan-alesan yang mulia.

  1. Prasangka sebagai aspek pribadi

Menurut penelitian murphy dan likert, ada orang yang mempunyi pribdi yang berprasangka. Ia tidak hanya berprasangka terhadap orang yahudi, tetpi terhdp orang cina, orang yang beragama lain, dan berbgai macam prasangka lainnya. Orang yang berprasangka terhadap “orang asing” akan memperluasnya terhadap kelompok-kelompok lain. Jadi ada kemungkinan bahwa prasangka tidak semata-mata di karenakan oleh kelakuan kelompok lain. Tetapi berdasarkan kepribadian dirinya masing-masing, maka kepribadian sangat penting bila kita ingin memahami hakekat dan perkembangan prasangka.

  1. Pendekatan multi dimensional

Dari berbagai faktor yang dapat menimbulkan prasangka bisa kita ambil kesimpulan bahwa untuk memahami prasangka harus dengan cara multi dimensional karena faoktor-faktor itu sering bertalian antara satu dengan yang lainnya seperti faktor eonomi dan psikologi saling berhubungan. Dalam membicarakan prasangka dalam hubungan antar-kelompok perlu kita ketahui bahwa prasangka bukanlah suatu instink yang di bawa lahir melainkan sesuatu yang di pelajari.

  1. PENDIDIKAN UMUM DAN HUBUNGAN ANTAR-KELOMPOK

Menurut penelitian makin tingi pendidikan seseorang makinkurang prasangkanya terhadap orang lain. Jika penelitian itu benar mak pendidikan harus di tingkatkan


sampai taraf yang setingginya untuk menghilangkan prasangka itu. Namun ada beberapa alesan cita-cita itu tidak tercapai, dua orang yang sama-sama sarjana mungkin sekali mempunyai prasangka yang berbeda-beda, orang yang pertama hidup dengan bahagia tidak banyak mengalami frustasi dan toleran terhadap golongan-golongan lain. Orang yang kedua hidup dengan keadaan keluarga yang keras yang harus bersaing dengan kelompok-kelompok lain, orang pertama terdidik dari kecil dengan suasana toleran. Pendidikan formal tidak akan merubah sikap orang kedua yang telah terdidik sejak kecil dalam suasana berprasangka terhadap orang lain dan dalam sanubarinya juga tidak akan banyak sikap yang dapat diubah oleh pendidikan. Ini bukan berrti pendidikan di sekolah tidak ada pengaruhnya, pendidikan dapat menetukan faktorkedudukan, rasa harga diri, rasa ketentraman yang menentukan prasangka. Ada kemungkinan adapula mengurangi tetapi pula memperkuat prasangka.

  1. STRUKTUR HUBUNGAN ANTAR-KELOMPOK DI SEKOLAH

Sekolah biasanya terlalu terlampau memusatkan pada pendidikan akademis. Salah satu aspek yang perlu di perhatikan ialah memupuk hubungan sosial di kalangan murid-murid dan antar golongan. Kebanyakan negara mempunyai kedudukan yang multi rasial, menganut agama yang berbeda-beda, dan mengikuti adat kebiasaan yang berlainan. Guru-guru hendaknya memperhatikan struktur golongan-golongan di kalangan murid-muridnya. Apakah anak-anak yang dari daerah tertentu, yang berasal dari keturunan asing atau yang berlainan agama di perlakukan dengan cara yang tidak wajar, diancam atau di perkeras, di singkirkan dari kegiatan tertentu.

  1. USAHA-USAHA MEMPERBAIKI HUBUNGAN ANTAR-KELOMPOK DI SEKOLAH

Tiap sekolah perlu memperbaiki hubungn antar-murid dan antar-kelompok, terlebih-lebih jika terdapat jika terdapat di dalamnya golongan minoritas. Kebanyakan usaha dalam perbaikan hubungan antar-kelom pok mengandung unsur “penggugahan nilai dan sikap” individu oleh sebab sekolah tidak mampu mengubah keadaan sosial dan prasangka yang telah ada dalam masyarakat. Mungkin cara yang paling sering di lakukan ialah dengan memberi informasi. Sikap terhadap perbedaan kelompok dapat mengalami perubahan dalam hidup seseorang selanjutnya berkat berbagai situasiyang di alaminya, informasi mengenai informasi tentang perbedaan dan kesamaan manusia juga diperoleh murid dalam pembelajaran biologi dan imu sosial. Juga informasi tantang sumbangan minoritas kepda masyarakat. Agama dapt dijadikan pandngan untuk memandang semua manusia sama karena mereka semua sama di ahadpan tuhan. Juga UUD 1945 mengakui kesamaan hak setiap warga negara tanpa memandang



agama, kesukuan, kebangsaaan atau warna kulit. Guru juga dapat mengemukakan contoh-cntoh tokoh-tokoh besar yang menunjukan toleransi besar ter hadap manusia. Atau mengemukakan tokoh-tokoh olah raga, musik, dan lain-lain yang berasal dari golongan minoritas yang membawa keharuman bagi negara berkat prestasi yang gemilang. Teknik lain untk merubah sikap ialah membuka kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengadakan hubungan antar murid-murid dari berbagai golongan. Metode lain yang muungkin banyak di gunakan ialah sosiodrama atau teknik bermain peran.


  1. EFEKTIVITAS PENDIDIKAN ANTAR-GOLONGAN

Usaha-usaha perbaikan hubungan antar-kelompok seperti yang di kemukakan di atas didasarkan atas anggapan atau asumsi tertentu.
Pertama : dianggap bahwa prasangka disebabkan oleh kurangnya penetahuan.
Kedua : bahwa pengalaman di sekolah dapat mengubah kelakuanya di luar sekolah dan situasi-situasi lain.
Ketiga : bahwa hubungan pribadi dengan anggota kelompok lain akan mengurangi prasangka . apakah ini akan terjadi antara lain bergantung pada keadaan hubunguan terjadi, hubungan yang terjadi dalam kondisi khusus.

  1. EFEKTIVITAS PENDIDIKAN

Bagaimana pengaruh pendidikan terhadap anak-anak yang mempunyai asal kebangsaanyang sama? Bahwa sekolah merpakan lembaga yang efektif untuk mengurangi prasangka tidak dapat didukung dengan bukti-bukti yang meyakinkan. Menurut penelitian orang dewasa yang lebih tinggi pendidikannya menunjukan sikap yang lebih toleran terhadap kelompok minoritas.
Efektifitas program khusus tentang hubungan antar-kelompok tidak mudah dinilai. Kebudayaan program itu bercorak pemberian informasi kemudian di uji dengan tes tulis. Perlu kita sadari bahwa sekolah hanya salah salah satu dari sejumlah daya-daya sosial yang mempengaruhi hubungan antar golongan. Pendidikan dan pengaruh yang di peroleh anak dalam rumah tangga pergaulan dengan taman-temannya dan interaksi sosial sering lebih kuat bahkan Sekolah hampir tak berdaya.

  1. DASAR-DASAR BAGI PENDIDIKAN HUBUNGAN ANTAR-GOLONGAN

Program-program tentang hubungan antar-golongan dapat di lakukan menurut pola pelajaran lainnya, yakni dengan menyampaikan informasi seperti pelajaran sejarah, geografi, dan lain-lain.namun apakah pendidikan tidak sebaiknya di kaitkan dengan



berbagai teori tentang prasangka. Bila kita anggap prasangka di sebabkan oleh rasa frustasi agresi seperti terdapat dalam pribadi otoriter maka perlu di perhtikan pedidikan anak dalam rumah tangga sejak kecil. Bila kita anggap prasangka timbul oleh persaingan dalam mencari keuntungan, status, kekuasaan yang terdapat dalam sisitem politik ekonomi, maka di sekolah dapat diajarkan prestasi seseorang ditentukan oleh usaha dan kemampuannya. Prasangka dapat pula menjadi aspek kebudayaan yang di peroleh melelui proses sosialisasi, melalui situasi-situasi yang di hadapi anak dalam hidupnya.


































BAB III

KESIMPULAN

  1. PRASANGKA DALAM HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK

Bemacam-macamteori telah dikemukakan untuk menjelaskan gejala prasangka. Penjelasan paling dahulu ialah prasangka sebagai suatu yang “wajar” yang dengan sendirinya timbul bila terjadi hubungan antara dua kelompok yang berlainan.
Prasangka sebagai sesuatu yang di pelajari
Teori ini memadang prasangka sebagai hasil proses belajar seperti halnya dengan sikap-sikap lain yang terdapat pada manusia.
Prasangka sebagai alat mencapai tujuan praktis
. Golongan dominan ingin menyingkirkan golongan minoritas dari dunia persaingan.
Prasangka sebagai aspek pribadi
ada kemungkinan bahwa prasangka tidak semata-mata di karenakan oleh kelakuan kelompok lain. Tetapi berdasarkan kepribadian dirinya masing-masing, maka kepribadian sangat penting bila kita ingin memahami hakekat dan perkembangan prasangka.
Pendekatan multi dimensional
untuk memahami prasangka harus dengan cara multi dimensional karena faoktor-faktor itu sering bertalian antara satu dengan yang lainnya

  1. PENDIDIKAN UMUM DAN HUBUNGAN ANTAR-KELOMPOK

Menurut penelitian makin tingi pendidikan seseorang makinkurang prasangkanya terhadap orang lain. Jika penelitian itu benar mak pendidikan harus di tingkatkan sampai taraf yang setingginya untuk menghilangkan prasangka itu. Namun ada kemungkinan adapula mengurangi tetapi pula memperkuat prasangka.

  1. STRUKTUR HUBUNGAN ANTAR-KELOMPOK DI SEKOLAH

Sekolah biasanya terlalu terlampau memusatkan pada pendidikan akademis. Salah satu aspek yang perlu di perhatikan ialah memupuk hubungan sosial di kalangan murid-murid dan antar golongan, Guru-guru hendaknya memperhatikan struktur golongan-golongan di kalangan murid-muridnya.

  1. USAHA MEMPERBAIKI HUBUNGAN ANTAR KELOOMPOK DI SEKOLAH

Kebanyakan usaha dalam perbaikan hubungan antar-kelom pok mengandung unsur “penggugahan nilai dan sikap” individu oleh sebab sekolah tidak mampu mengubah





keadaan sosial dan prasangka yang telah ada dalam masyarakat. Mungkin cara yang paling sering di lakukan ialah dengan memberi informasi. Sikap terhadap perbedaan kelompok dapat mengalami perubahan dalam hidup seseorang selanjutnya berkat berbagai situasi yang di alaminya,

  1. EFEKTIVITAS PENDIDIKAN ANTAR-GOLONGAN

Usaha-usaha perbaikan hubungan antar-kelompok seperti yang di kemukakan di atas didasarkan atas anggapan atau asumsi tertentu.
Pertama : dianggap bahwa prasangka disebabkan oleh kurangnya penetahuan.
Kedua : bahwa pengalaman di sekolah dapat mengubah kelakuanya di luar sekolah dan situasi-situasi lain.
Ketiga : bahwa hubungan pribadi dengan anggota kelompok lain akan mengurangi prasangka . apakah ini akan terjadi antara lain bergantung pada keadaan hubunguan terjadi, hubungan yang terjadi dalam kondisi khusus.

  1. EFEKTIVITAS PENNDIDIKAN

Pendidikan dan pengaruh yang di peroleh anak dalam rumah tangga pergaulan dengan taman-temannya dan interaksi sosial sering lebih kuat bahkan Sekolah hampir tak berdaya.

  1. DASAR-DASAR BAGI PENDIDIKAN HUBUNGAN ANTAR-GOGLONGAN

Program-program tentang hubungan antar-golongan dapat di lakukan menurut pola pelajaran lainnya, yakni dengan menyampaikan informasi seperti pelajaran sejarah, geografi, dan lain-lain.namun apakah pendidikan tidak sebaiknya di kaitkan dengan berbagai teori tentang prasangka. Bila kita anggap prasangka di sebabkan oleh rasa frustasi agresi seperti terdapat dalam pribadi otoriter maka perlu di perhtikan pedidikan anak dalam rumah tangga sejak kecil. Bila kita anggap prasangka timbul oleh persaingan dalam mencari keuntungan, status, kekuasaan yang terdapat dalam sisitem politik ekonomi, maka di sekolah dapat diajarkan prestasi seseorang ditentukan oleh usaha dan kemampuannya. Prasangka dapat pula menjadi aspek kebudayaan yang di peroleh melelui proses sosialisasi, melalui situasi-situasi yang di hadapi anak dalam hidupnya.











 DAFTAR PUSTAKA


Hartoto. 2008. Pendidikan dan Hubungan Antar Kelompok (Online)(http://www.docstoc.com/docs/26438214/Pendidikan-dan-hubungan-antar-kelompok, diakses 09 Maret 2010
Nasution, S. . 1994. Sosiologi Pendidikan Ed.2 Cet.1. Jakarta: Bumi Aksara Robinshon, Philip.
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi (Edisi Revisi). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
M. Hernki, James. 2007. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi –Terjemahan. Jakarta: Erlangga.
H. Guawan, Ary. 2000. Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis tentang Pelbagai problem Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Robinshon, Philip. 1986. Beberapa Perspektif Sosiologi Pendidikan – Terjemahan Ed.1 Cet.1. Jakarta: CV. Rajawali
Syani, Abdul. 2007. Sosologi, Skematika, teori, dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara.
Tirtarahardja, Umar, & La Sulo,S.L.. 2005. Pengantar Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Soekanto, Soerjono. 2006. Sosologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.



Share:

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Sample Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.